Pemkot Dinilai tak Siap Jalankan Kegiatan Multiyears

LUBUKLINGGAU- Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Kota Lubuklinggau, Nuzuan Ahdi menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau tidak siap menjalankan kegiatan multiyears. Buktinya, Pemkot Lubuklinggau mengalami kerugian karena telah membayar dimuka uang pelaksanaan proyek multiyears kepada kontraktor. Padahal, kontraktor tersebut belum mengerjakan sama sekali, bahkan untuk proyek 2009 pun belum dilakukan tender.

“Yang disepakati DPRD itu adalah proyek harus berjalan sesuai dengan jadwal 360 hari dari tahun 2009, bukan tendernya dimulai tahun 2010, ini salah kaprah. Enak dong belum bekerja sudah dapat uang,” ucap pria yang akrab disapa Cuek, kepada wartawan koran ini ditemui dikantornya, Rabu (25/8).
Ditambahkannya, apa yang disampaikan oleh juru bicara Komisi III DPRD Kota Lubuklinggau, Hendi Budiono, pada rapat paripurna dalam rangka mendengarkan pandangan komisi tentang nota keuangan dan Raperda pembahasan APBD Perubahan tahun anggaran 2010 di Gedung DPRD Kota Lubuklinggau, Selasa (24/8) lalu, mengenai kegiatan multiyears dikerjakan satu tahun anggaran, pembayaran tiga tahun anggaran yakni 2009-2011 yang terjadi pekerjaan dominan dimulai 2010 sementara di 2009 sudah ada pembayaran Rp 31 miliar.

“Salah suatu contoh yakni pembangunan gedung milik Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) serta yang lainnya baru dimulai pengerjaannya 2010. Dan suatu kewajaran apabila Perda multiyears direvisi, khususnya pembayaran sampai dengan 2012,” jelasnya.
Memang, program multiyears sesungguhnya dapat menguntungkan Pemkot Lubuklinggau kalau dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun, tampaknya Pemkot Lubuklinggau tidak memiliki kesiapan untuk itu.

“Dan hal ini, harus cepat ditanggapi atau disambut oleh unsur pimpinan DPRD Kota Lubuklinggau untuk ditinjau ulang pembayaran multiyears,” pungkasnya.(07)