Sabtu, 21 Agustus 2010

Bambang Soesatyo Tuding SBY Hanya Berpura-pura

0 komentar
Belum Yakin Demokrat Kukuh Dua Periode

JAKARTA-Penegasan SBY bahwa dirinya tidak akan mengincar posisi presiden untuk periode ketiga belum memuaskan seluruh politikus di Senayan. Masih ada yang curiga SBY tidak serius dengan pernyataannya itu.

“Jangan terlalu percaya jika dikatakan tidak mencalonkan diri untuk yang ketiga. Saya yakin SBY masih memiliki hasrat meneruskan kekuasaannya,” kata Wabendum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo. Menurut dia, SBY yang berlatar belakang militer selama ini menerapkan manajemen komando. Karena itu, tidak mungkin isu sepenting itu bisa bergulir tanpa restu SBY.

“Saya menduga ini strategi tim suksesnya, test in the water,” ujarnya.

Dia menyebutkan, statemen Ruhut Sitompul merupakan bagian dari skenario besar tersebut. “Gampang kok membacanya, dari tidak ada teguran atau sanksi bagi Ruhut,” ungkapnya.Bambang menilai, SBY sekarang hanya berpura-pura tidak mau. Namun, lobi-lobi ring satu SBY terus kencang mendorong amandemen konstitusi. Targetnya adalah mengubah batas periode seorang presiden yang sekarang maksimal dua periode.

“Tentu kita masih ingat, dulu dia (SBY, Red) juga bilang tidak akan mencalonkan diri kepada Megawati. Buktinya, diam-diam, SBY membangun jaringan dan tetap maju,” sindir anggota komisi III DPR itu.

Indikasinya sudah terlihat dari upaya SBY untuk memperkuat dukungan politik terhadap agenda amandemen dengan mendekati pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). “Lihat saja bahasa tubuhnya yang begitu istimewa. Dari mana ceritanya pimpinan DPD tiba-tiba bisa dianugerahi Bintang Jasa Mahaputra?,” tegas Bambang.

Pada 13 Agustus lalu, SBY memang menganugerahkan tanda kehormatan RI kepada 32 tokoh yang dianggap berjasa dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Di antaranya, dua pimpinan DPD. Yakni, Ketua DPD Irman Gusman yang menerima Bintang Mahaputra Pradana dan Wakil Ketua DPD Laode Ida yang mendapat Bintang Mahaputra Utama.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajad Wibowo menegaskan bahwa PAN tidak akan mendukung usul untuk menambah batas periodisasi masa jabatan presiden. Dengan lugas, dia menyatakan bahwa PAN adalah partai garda terdepan reformasi. Bahkan, pendiri PAN, yakni Amien Rais yang dijuluki Bapak Reformasi, adalah pengetok palu amandemen UUD 1945 yang memasukkan batas maksimal dua periode.

“Kita berjuang keras masa jabatan presiden dan pejabat daerah di bawahnya harus dibatasi, yakni dua kali. Hal itu merupakan solusi politik dan kompromi nasional terbaik yang dicapai. Kalau ingin membalik arah jarum jam, sangat berat,” ujar Drajad.

Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo enggan berkomentar banyak menanggapi wacana tersebut. Dia masih mempertanyakan apakah itu merupakan wacana pribadi Ruhut Sitompul atau resmi dari Partai Demokrat. “Lagian, kalau wacana, kok nanggung cuma nambah satu periode. Mengapa kok nggak seumur hidup saja?,” pungkasnya. (jawapos)

0 komentar:

Posting Komentar