“Sudah kami ingatkan sejak awal kepada DPRD dan SKPD untuk terus mengawasi proyek-proyek fisik dan nonfisik. Tetapi, setelah beberapa kali didesak wakil rakyat ini nampaknya biasa-biasa saja malah kami menduga DPRD tidak serius, ada apa ini? Sebagai wakil masyarakat kami hanya tidak ingin terjadi lagi pengerjaan proyek asal-asalan dan menjadi bulan-bulanan kontraktor saja. Untuk apa status DPRD dan tim pengawas proyek andai tiap tahun ada anggaran tapi mutu jalan cepat rusak serta jauh dari harapan masyarakat,” kata Ketua LSM SUU, Herman Sawiran, kepada wartawan koran ini, Rabu (14/7).
Ditambahkan Herman, pihaknya sudah melakukan pemantauan pelaksanaan ke beberapa proyek di Agropolitan Centre, Kabupaten Mura antara lain proyek-proyek jalan maupun gedung. Demikian pula dengan proyek di Kota Lubuklinggau yang jarang kami temukan pengawas lapangan.
Masih kata Herman, kepada anggota DPRD, jangan hanya bisa duduk dikantor saja. Walaupun tidak ada dikantor keberadaannya harus jelas mungkin melakukan pengawasan proyek, itu yang lebih bagus.
Mengenai proyek jalan, lanjut Herman, kontraktor dan SKPD khususnya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) mesti membuat kesepakatan-kesepakatan. Antara lain, satu, jalan hanya digunakan untuk kendaraan umum tidak untuk truck-truck perusahaan. Dua, harus ada komitmen paling tidak dua tahun mutu jalan tetap tahan
Dalam kesempatan tersebut, SUU minta supaya SKPD ada target program tepat guna jangan sepanjang tahun infrastruktur tidak ada program pemanfaatan untuk rakyat artinya APBD hanya untuk kontraktor.(07)
0 komentar:
Posting Komentar