TUGUMULYO–Petani Kecamatan Tugumulyo mempermasalahkan harga pupuk belum memiliki ketetapan soal Harga Eceran Tertinggi (HET). Sebagian, harga pupuk Urea sudah naik Rp 20 ribu per sak.
Keluhan ini disampaikan Nyoto, petani Desa V Surodadi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura), Selasa (13/4). Ia mengatakan, harga pupuk sekarang mencapai Rp 85 ribu per sak dari Rp 65 per sak sebelumnya.
Nyoto menambahkan, kenaikan itu membuat beban petani karena mempengaruhi pendapatan petani dan menambah biaya produksi para petani. "Kenaikan harga pupuk ini sudah berlangsung hampir satu minggu dengan harga bervariasi," jelas Nyoto merupakan anggota Gapoktan.
Di lain tempat, Suratman anggota Gapoktan Desa Q2 Dwijaya mengatakan, kenaikan harga pupuk belum ada ketetapan HET karena ada yang dijual Rp 80 ribu per sak serta Rp 75 per sak. "Kenaikan ini dipertanyakan para petani," kata Suratman.
Selain masalah kenaikan pupuk dirasakan petani, lanjut dia, mereka juga mengeluhkan wereng selalu jadi hambatan dalam pertanian. Belum lagi ditambah sulitnya irigasi pengairan bagi petani.
Suratman menambahkan, seharusnya masalah ini menjadi perhatian pemerintah agar bisa memecahkan salah satu masalah yang menimpa petani. "Bukan menambah beban dihadapi petani, karena dengan kenaikan ini pendapatan petani berkurang. Sedangkan biaya produksi menjadi tinggi," papar Suratman menyebutkan, petani sekarang hanya pasrah dengan keadaan yang makin lama memberatkan petani.(14)
Rabu, 14 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar