MUSI RAWAS–Menghadapi lonjakan harga pupuk anorganik seperti Urea, SP 36, ZA. NPK Phonska, NPK Pelangi, NPK Kujang, Organik yang ditetapkan pemerintah dengan Permentan No.32 Tahun 2010, maka petani diajurkan membudayakan pengunaan pupuk organik.
"Menggunakan pupuk organik sangat bermanfaat bagi petani, karena harganya lebih murah juga dapat diproduksi sendiri," kata kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Hendi UP dalam siaran persnya, kemarin (13/4).
Dilanjutkan Hendi, menggunakan pupuk organik dapat mengurangi kerusakan tanah akibat memakai pupuk anorganik secara terus menerus, bahkan bermanfaat mengembalikan kesuburan tanah guna melestarikan sumber daya pertanian.
Mengenai turunnya produksi padi pada musim karena perubahan iklim yang menyebabkan tingginya kelembaban udara yang memungkinkan berkembangan hama penyakit tanaman pangan seperti Tungro.
Untuk itu, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura menganjurkan petani menggunakan varietas padi yang tahan terhadap serangan hama tungro, seperti kalimas, bundoyudho serta silugonggo.
Sedangkan pengendalian hama dilakukan secara terpadu hingga peran kelompok tani sangat strategis dalam menejemen pertanian, seperti menyusun jadwal tanam, grobyokan hama tikus hingga melaksanakan giliran varietas dalam rangka memutar siklus hama penyakit.
Ditambahkan Hendi, berdasarkan keputusan Permentan No.32 Tahun 2010 Harga Eceran Pupuk bersubsidi berlaku sejak 9 April 2010 untuk sektor pertanian, yakni untuk Urea sebelumnya Rp 1.200 per kg naik menjadi Rp 1.600 per kg, SP 36 dari 1.550 per kg naik menjadi Rp 2.000 per kg, ZA dari Rp 1.050 per kg naik menjadi Rp 1.400 per kg.
Kemudian pupuk NPK Phonska sebelumnya Rp 1.750 per kg naik Rp 2.300 per kg, NPK Pelagi dari Rp 1.830 per kg naik Rp 2.300 per kg, NPK Kujang dari 1.586 per kg naik Rp 2.300 per kg. Kemudian Organik dari Rp 500 per kg naik Rp 700 per kg.(11)
Rabu, 14 April 2010
Petani Dianjurkan Tidak Tergantung Pupuk Anorganik
Edisi
Rabu, April 14, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar