MUSI RAWAS–Netralitas KPU dan Panwaslu Kabupaten Musi Rawas (Mura) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diragukan kalangan masyarakat daerah. Pasalnya, kedua lembaga tersebut menghadiri pengukuhan tim sukses (Timses) calon Bupati H Ridwan Mukti dan Hendra Gunawan, Kamis (15/4), di lapangan Sepakbola G 1 Mataram.
"Netralitas kedua lembaga tersebut diragukan, hadir pada rapat pleno I tim pemenangan pasangan kandidat nomor urut dua, Ridwan Mukti-Hendra Gunawan," kata Koordinator Komunitas Masyarakt Marginal (Komunal) Lubuklinggau-Mura, Muhamad, didampingi koordinator Masyarakat Mura Peduli Pemilu (MMPP), Arif C, Jumat (16/4).
Menurut Muhamad, kegiatan yang dilakukan pasangan tersebut telah menjurus kearah kampanye. Sebab, acara dilaksanakan di lapangan terbuka dengan menghadirkan ratusan massa dan menggunakan alat pengeras suara. Padahal jadwal kampanye Pemilukada Mura baru akan dimulai 19 April 2010 nanti.
Kegiatan tersebut dihadiri pengurus Parpol pengusungan dan pendukung pasangan diantaranya dari Partai Golkar, PKS, PDIP, Demokrat, PIS, PBR, dan Gerindra. Ironisnya, kegiatan yang dinilai menjurus kearah kampaye itu juga dihadiri ketua KPU Efriyansyah berikut anggota dari Devisi Teknis Novriansyah serta Ketua Panwas, Hendri Akbar. Dalam acara tersebut, selain diisi dengan penyampaian visi misi kandidat juga disertai dengan yel-yel pemenangan pasangan.
Ditambahkan Muhamad, seharusnya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mura tahu adanya larangan untuk mengadakan pertemuan terbuka dengan penyelenggara Pemilu (KPU) dan Panwas, terhitung sejak penetapan nomor calon hingga penetapan pemenangan Pemilukada. Hal ini dilakukan untuk menjaga netralitas selama pelaksanaan Pemilukada.
Sementara anggota KPU Kabupaten Mura dari Devisi Teknik, Novriansyah saat dihubungi via ponsel mengaku kedatangan mereka untuk memenuhi undangan rapat pleno I tim pemenangan pasangan Ridwan Mukti-Hendra Gunawan. Dimana dalam acara itu juga diisi dengan pembekalan kepada tim sukses pasangan mengenai tatacara mengisi kampanye.
Sebelum datang ke acara tersebut, Novriansyah mengaku juga sudah me-nanyakan kepada tim pasangan Ridwan Mukti-Hendra Gunawan bentuk kegiatan. Saat itu timses mengatakan kegiatan yang dilakukan bukan dalam rangka kampanye.
Selain itu, kata Novriansyah, dalam kesempatan itu calon bupati (incumbent) Ridwan Mukti juga memberikan sambutan dengan menyebutkan kedatangan ketua dan anggota KPU serta ketua Panwas selaku nara sumber.
"Soal yel-yel politik yang diteriakkan dalam acara kemarin memang ada, tapi kami tidak ikut-ikut karena kami mengerti soal ini. KPU harus netral dan teriakan yel-yel itu merupakan hak internal mereka. Kami tidak membeda-bedakan antara pasangan satu dengan lainnya, selagi diundang resmi dan bukan kampanye KPU akan hadir," terangnya.
Hal senada juga diutarakan Ketua Panwas Pemilukada Mura, Hendri Akbar. Ia menilai hal tersebut bukan pelanggaran Pemilukada dan kehadiran dirinya hanya sebatas menjadi pembicara dalam pelaksanaan acara pembekalan.
"Kegiatan ini tidak masalah karena kehadiran kami dalam acara tersebut hanya mensosialisasikan tugas tentang pengawasan Pemilukada," katanya. Dilanjutkannya, Panwaslu tidak menutup diri bagi kandidat lain untuk melakukan kegiatan serupa dengan mengundang Panwaslu jika mendapat izin.
Terpisah, ketua tim sukses (Timses) pasangan Ridwan Mukti-Hendra Gunawan, Hasran Akwa mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan pembekalan. "Kegiatan itu bukan berbentuk kampanye, sifatnya hanya pembekalan. Karena tidak mungkin Timses dalam bekerja tidak mendapat pembekalan. Nah dalam acara ini, KPU dan Panwas diminta untuk memberikan materi dan pengertian apa saja hal-hal yang dilarang selama masa kampanye," jelas Hasran selaku Divisi Advokasi pasangan Ridwan Mukti-Hendra Guawan.
Selain itu, ditambahkan Hasran, siapapun calon pasangan tidak ada batasan apabila ingin melakukan hal serupa. "Yang terpenting pada acara itu kandidat memberikan wejangan agar sekiranya tim dapat berlaku bijak di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi hajatan politik. Dan tim tidak dibenarkan untuk bersikap arogan serta melakukan hal-hal yang menyudutkan pihak lain," ucapnya, seraya mengajak masyarakat untuk berpolitik arif agar mendapat simpati rakyat.(09/11)
Sabtu, 17 April 2010
Netralitas KPU dan Panwaslu Diragukan
Edisi
Sabtu, April 17, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar