DPU Hanya Diwakilkan Sekretaris
LUBUKLINGGAU–Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Lubuklinggau mengabaikan undangan mitra kerja Komisi III DPRD Kota Lubuklinggau. Kadis PU, Rahman Dera hanya mengutus Sekretari DPU, Herdawan. Akibatnya, Komisi III DPRD Kota Lubuklinggau membatalkan pembahasan dengan DPU terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota tahun anggaran 2009.
"Kami mengharapkan Kepala DPU berserta Kabid-kabidnya yang hadir memenuhi undangan untuk membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota tahun anggaran 2009. Kami membutuhkan keterangan dari Kepala Dinas dan Kabid yang membidangi. Kalau hanya menghadirkan sekretaris informasi apa yang dapat kami peroleh, karena sekretaris mengurusi administrasi," demikian diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Lubuklinggau, Hendy Budiono kepada wartawan koran ini di Gedung DPRD Kota Lubuklinggau, Selasa (20/4).
Menurut Hendy, Kadis PU bukan hanya mengabaikan undangan Komisi III akan tetapi sudah melecehkan legislatif dan eksekutif. Betapa tidak Walikota Lubuklinggau, Riduan Effendi pun sangat mendorong agar pembahasan LKPJ cepat diselesaikan. Dan menginstruksikan agar Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menghadiri undangan dewan sehingga pembahasan LKPJ cepat selesai. "Kalau seperti ini bagaimana kami bisa cepat melakukan pembahasan kalau mitra kerja tidak kooperatif," ucapnya.
Anggota Komisi III, Efendi menambahkan, padahal sekretaris DPRD sudah mengirimkan surat ke kantor DPU, Senin (19/4). "Pihak DPU beralasan undangan baru mereka terima hari ini (kemarin, red). Dalam pembahasan ini kami ingin sharing dan menanyakan penggunaan anggaran DPU 2009," katanya.
Wakil Ketua Komisi III, Sofian menimpali, dengan ketidakhadiran Kadis PU beserta Kabid-kabidnya mengindikasikan mereka tidak serius menyelesaikan pembahasan LKPJ. Sofian berharap walikota meninjau ulang jabatan Kadis PU. "Saya harap jabatan Kadis PU ditinjau ulang," harapnya.
Taufik Siswanto menambahkan, atas ketidakhadiran Kadis PU dan Sejumlah Kabid pihaknya belum dapat memberikan informasi kapan akan kembali mengundang DPU. "Terpaksa dijadwal ulang. Namun, kami belum dapat memastikan kapan kembali mengundang DPU. Dengan ketidakhadiran ini mengganggu jadwal yang sudah direncanakan," ucapnya.
Menurut dia, sehari Komisi III mengundang dua mitra kerja. Dijadwalkan pagi dan siang yakni pukul 09.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. "Siang ini kami mengundang Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda). Pembahasan LKPJ bersama mitra kerja mulai dilakukan hari ini (kemarin,red)," jelasnya.
Sekretaris DPU, Herdawan saat dikonfirmasi wartawan koran ini mengaku pihaknya tidak tahu kalau ada undangan dari Komisi III. Sehingga Kadis dan Kabid tidak siap, maksudnya para Kabid mengikuti kegiatan lain. Ada yang ke lapangan meninjau lokasi proyek. dan ada juga yang menghadiri rapat koordinasi izin prinsip di Pemkot Lubuklinggau.
Menurut Herdawan, dirinya baru mengetahui kalau ada undangan dari Komisi III setelah mendapat telpon dari salah seorang staf sekretariat DPRD menginformasikan undangan tersebut. "Saya mendapat telpon dari sekretariat pukul 08.45 WIB. Mengetahui informasi itu saya langsung mencari undangan dimaksud. Undangan tersebut baru ditemukan pukul 09.30 WIB, sementara jadwal pembahasan Komisi III dan DPU dijadwalkan pukul 09.00 WIB seperti yang tertera diundangan," ucapnya.
Singkat cerita, lanjut Hardawan, dirinya memenuhi undangan dewan tidak bersama Kabid karena para Kabid ke lapangan semua.
Ditempat lain, Walikota Lubuklinggau, Riduan Effendi mengimbau, pimpinan unit kerja agar mengutamakan pekerjaan yang sangat penting. Seperti halnya undangan dewan tersebut. "Saya berharap dahulukanlah pekerjaan yang sangat penting. Kalau ada pekerjaan lain sementara pekerjaan tersebut dapat ditinggalkan apa salahnya ditunda dulu. Utamakan pekerjaan yang lebih penting," harap walikota kepada wartawan koran ini ketika dimintai tanggapan terkait ketidakhadiran Kadis PU beserta Kabid untuk memenuhui undangan Komisi III.
Walikota mengaku belum tahu apa kendalanya sehingga Kadis PU dan Kabidnya tidak menghadiri undangan tersebut. "Saya belum tahu apa kendalanya, sehingga belum dapat menjelaskan secara rinci. Saya belum mendapat laporan mengenai hal itu," ucapnya.(02)
Rabu, 21 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar