MUSI RAWAS–Gesekan politik ditunjukkan dengan saling klaim menandakan ketidaksiapan mental balon kandidat bupati dan wakil bupati. Atau dengan kata lain mayoritas kandidat balon belum siap berkompetitor secara arif. Penegasan ini disampaikan Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Ratnawati Ibnu Amin, kepada koran ini, Selasa (23/3).
“Figur pemimpin dibutuhkan masyarakat saat ini adalah figur yang bisa menetralisir persoalan Pemilukada. Kalau kita siap jadi kandidat artinya harus siap untuk dipilih. Bukan hanya dipilih oleh pengikut tetapi harus mantap jadi pilihan hati kompetitor,” tegas Ratna.
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Mura ini menjelaskan, kalau gesekan politik terjadi saat ini dengan saling klaim dukungan menunjukkan ketidaksiapan kandidat secara mental.
“Bila terjadi gesekan antar kandidat akan berdampak gesekan antar tim dan pendukung. Hal ini justru menimbulkan kontraduktif di masyarakat. Saya pribadi dari dahulu sudah biasa berbeda tinggal bagaimana mensinergikan perbedaan tersebut. Atau dengan kata lain kandidat yang diinginkan masyarakat saat ini bisa menetralisir keadaan,” tambahnya.
Dibincangi di kediamannya Ratna menambahkan, secara finansial empat kandidat balon sudah siap. Tetapi secara mental tidak, hal ini dibuktikan dengan terjadinya klaim dukungan antar kandidat.
“Calon pemimpin saat ini tidak siap secara mental, buktinya bawahan yang menunjukkan perbedaan digeser dan ditekan. Artinya secara mental memang tidak matang, dan sikap semacam ini sering ditampakkan penguasa sekarang,” imbuhnya.
Ironisnya sikap tersebut menurun pada bawahan, yang ditranspormasi atasan ketiap bawahan. Ini menunjukan prilaku politik prakmatis yang terlalu cinta dengan jabatan dan wanita. Sehingga prilaku keduniawian lebih ditonjolkan, akibatnya sampai melupakan sahabat hingga teman seperjuangan.
“Banyak orang berpikir hanya berdasar pada akal dan melupakan hati, menyangkut pendukung saya akan saya arahkan kemana, tentunya untuk dukung mendukung butuh proses, saya tidak punya prilaku apriori,” jelasnya.
Lantas dari empat kandidat balon siapa yang dinilai Ranta paling layak untuk memimpin? Ditanya mengenai hal ini Ratna enggan menjelaskan secara detail. “Saya belum bisa bicara langsung, sebab saat ini ada kandidat balon yang hanya ingin di dengar padahal seharusnya prilaku dicontohkan bagaimana bisa menjadi sahabat meski kita bersaing. Setiap warga Negara punya hak untuk memilih dan dipilih, yang jelas saya berharap pendukung saya tidak memilih orang yang telah menyakiti banyak orang,” pungkasnya.(07)
Rabu, 24 Maret 2010
Ratna: Klaim Dukungan Bukti Ketidaksiapan Mental Kandidat
Edisi
Rabu, Maret 24, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar