Selasa, 23 Maret 2010

Kualitas Lulusan Harus Dikedepankan

0 komentar
LUBUKLINGGAU–Wali murid dan guru tidak bisa sendiri-sendiri dalam mendidik siswa. Sebab bila hal ini yang terjadi bukan tidak mungkin nilai Ujian Nasional (UN) siswa akan jeblok. Penegasan ini disampaikan anggota fraksi PAN DPRD Kota Lubuklinggau, Nuzuan Ahdi kepada koran ini, Senin (22/3).

“Selaku anggota fraksi PAN, saya mengimbau agar UN tidak membuat siswa stres. Motivasilah diri untuk belajar, agar saat mengisi soal ujian tidak ada kendala. Namun suksesnya hasil UN siswa tidak terlepas dari peran serta wali murid itu sendiri. Untuk itu saya berharap wali murid bisa memberi motivasi pada anak agar belajar,” tegas Nuzuan.
Wakil Ketua Komisi I ini menambahkan, kalau pelaksanaan UN harus jadi perhatian semua pihak. Sebab suksesnya pelaksanaan UN bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab siswa dan orang tua.

“UN harus jadi perhatian kita semua khususnya guru dan wali murid. Kalau tingkat kelulusan kita rendah tahun ini, maka jadi beban bagi guru dan wali murid untuk mengoptimalkan hasil UN tahun depan. Meskipun tidak dapat kita pungkiri kalau kita lebih menuntut kualitas lulusan dari pada kuantitas (jumlah kelulusan, red),” tambahnya.

Pria yang kesehariannya disapa Cuek ini menambahkan bila kualitas lulusan maksimal, maka siswa lulusan punya daya saing dan tidak kalah dengan lulusan dari daerah lain. “Kalau bisa kualitas dan kuantitas kelulusan seimbang, makanya saya harapkan guru dalam mendidik siswa bisa maksimal. Yakni dengan membuat strategi jitu agar dalam belajar siswa merasa enjoy. Karena dengan jalan ini maka ilmu yang ditransfer guru akan masuk ke otak siswa,” tambahnya.

Untuk itu wali murid dan guru jangan sampai teledor. Apalagi saat ini jadi tren dikalangan anak untuk ngenet, sementara di sisi lain siswa harus konsen dengan pelaksanakan UN.

“Dalam melakukan pengawasan guru dan wali murid tidak bisa jalan sendiri-sendiri, mereka harus kompak memberi motivasi pada anak agar belajar. Guru juga harus rubah pola mengajar jangan memaksakan kehendak agar apa yang kita harapkan bersama bisa tercapai,” pungkasnya.

Komisi I yang diketuai oleh Yetti Oktarina Prana dan beberapa anggota komisi yakni Soetrisno Amin, Nuzuan Ahdi yang dikoordinatori oleh Merismon, hari ini (kemarin, red) juga melakukan peninjauan ke beberapa sekolah yang melaksanakan UN.(07)

0 komentar:

Posting Komentar