Senin, 22 Maret 2010

Dewan Dinilai Kurang Transparan

0 komentar
Buntut Sering Lakukan Kunker
LUBUKLINGGAU–Kunker dilakukan anggota DPRD Kota Lubuklinggau lagi-lagi menjadi sorotan publik. Sebab dari sekian banyak dewan lakukan kunker, hasilnya tidak dipaparkan secara jelas pada masyarakat. Bahkan cenderung program yang berjalan tidak transparan.

Kepada koran ini, Sabtu (20/3), Koordinator SUU, Herman Sawiran mengatakan, publik mengharapkan para wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Lubuklinggau menjelma sebagai anggota dewan yang merakyat dan dapat membantu kepentingan masyarakat.
“Saya beri aplus atas kerja dewan rutin lakukan kunker ke mana-mana untuk kepentingan rakyat dalam Kota Lubuklinggau, guna mencari solusi dari berbagai persoalan publik yang muncul. Tetapi saya berharap sejak awal dewan transparan dalam menjalankan program,” tegas Herman.

Maksudnya bila lakukan kunker tidak perlu semua wakil rakyat berangkat, sebab gedung DPRD Kota Lubuklinggau tanpa anggota dewan layaknya rumah tua di tengah kota.
“Saya mengerti dewan lakukan kunker tidak lain untuk implementasikan kepada kepentingan-kepentingan rakyat, tetapi bila semuanya berangkat siapa yang akan menerima aspirasi masyarakat bila ada yang datang ke dewan,” tambahnya.

Herman menambahkan, apa yang diterlontarkannya merupakan bentuk kalau SUU melakukan kontrol terhadap kerja para wakil rakyat, dan jangan diartikan negatif. “Anggota DPRD Kota Lubuklinggau jangan terlalu sering kunker, buat agenda kunker jangan sampai pergi semua, akibat sering kunker eksekutif bongkar muat jabatan sampai para wakil rakyat tidak tahu. Karena masyarakat juga ikut mengukur kualitas kerja DPRD, kalau wakil rakyat hanya kedepankan kunker dari pada hal-hal lain tentu sangat disayangkan,” imbuh Herman.

Sekedar menginformasikan, tiga bulan terakhir sudah berapa kali wakil rakyat lakukan kunker mulai ke Solok Padang, Batam, Semarang hingga Jakarta. Bila hal ini terus berlanjut berapa banyak anggaran pemerintah hanya tersedot untuk kunker.(07)

0 komentar:

Posting Komentar