MUSI RAWAS–Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) dan wakil kepala daerah merupakan salah satu implementasi demokrasi meski hanya normatif dan prosedural. Dibalik semua itu demokrasi justru berjalan beriringan dengan pelanggaran HAM dan konflik. Hal inilah yang bisa mengakibatkan proses Pemilukada tidak merepresentasikan demokrasi yang sejalan dengan cita-cita demokrasi yang ada, dimana keadilan dan HAM menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan demokrasi konstitusional.
"Secara konseptual, mengikuti alur desentralisasi dan reformasi, Pemilukada langsung sesungguhnya secara normatif menjadi skema strategis demokratisasi. Rotasi kekuasaan sebelum reformasi yang dipraktekkan dengan cara-cara oligarkhis dan elitis yakni hanya oleh DPRD. Berdasarkan pengalaman sangat rawan terjadinya distorsi, manipulasi, bahkan jelas-jelas menenggelamkan aspirasi masyarakat luas," ungkap Koordinator Pemantau Independent HMI Cabang Lubuklinggau, Aspin Dodi, didampingi Sekretaris Fa’uzobihi, kepada wartawan koran ini, Selasa (1/6).
Kabupaten Mura yang saat ini tengah menjalankan pesta demokrasi telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan, yakni mulai dari pendaftaran para kandidat, paparan visi dan misi yang disampaikan pada saat sidang paripurna DPRD Kabupaten Mura, serta tahapan kampanye yang dimulai 19 hingga 31 Mei 2010, hingga adanya debat kandidat.
"Harapan kami semua, melalui debat kandidat ini dapat memberikan suatu gambaran sosok pemimpin yang ideal untuk memimpin Kabupaten Musi Rawas lima tahun kedepan. Kepala Daerah hendaknya pemimpin yang cerdas, berwawasan kebangsaan yang tinggi, paham akan kondisi geografis bahkan kultur sosial budaya yang ada di Kabupaten Mura. Dan juga dapat mengakomodir semua lapisan masyarakat sesuai dengan kapasitas dan komitmen yang telah diikrarkan, baik yang tertuang dalam visi dan misi, maupun pada saat kampanye yang telah dilaksanakan," harap Dodi.
Dan melalui debat kandidat yang diselengarakan oleh KPU Kabupaten Mura, HMI mengharapkan pada masing-masing pasangan calon dapat membuktikan visi dan misi yang telah disampaikan demi kemajuan bersama khususnya untuk kemajuan Kabupaten Mura.
"Demokrasi sejatinya mampu merepresentasikan keadilan yang seadil-adilnya bagi semua lapisan masyarakat Indonesia. Konteks demokrasi yang begitu luas dan mampu diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memahami dan mengkontemplasikan demokrasi sebagai isu fundamental bagi integrasi bangsa," pungkasnya.(07)
Rabu, 02 Juni 2010
Debat Kandidat Gambaran Calon Pemimpin Mura
Edisi
Rabu, Juni 02, 2010
0
komentar
Diposting oleh
linggaupos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar