Sabtu, 10 April 2010

Dua Kandidat Bersaing Rebut Posisi Ketua Karang Taruna

0 komentar

LUBUKLINGGAU–Bila tidak ada aral melintang, Rabu (14/4), Karang Taruna Kota Lubuklinggau bakal menggelar temu karya daerah untuk memilih kepengurusan baru. Kendati begitu sudah ada dua nama siap bersaing untuk rebut posisi sebagai Ketua Karang Taruna Kota Lubuklinggau periode 2010-2012.


Hal ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksana, Hendri Almawijaya kepada koran ini, Jumat (9/4).


“Rencananya Rabu (14/4) hingga Kamis (15/4), bertempat di Ballroom Hotel Hakmaz Taba, Karang Taruna Kota Lubuklinggau akan menggelar temu karya daerah. Dalam pertemuan tersebut akan dibahas beberapa agenda antara lain mendemisionerkan pengurus Karang Taruna periode 2007-2009, menyusun program kerja periode 2010-2012, dan memilih dan menetapkan pengurus baru,” tegas Hendri.


Anggota KPU Kota Lubuklinggau ini menambahkan, kemungkinan besar temu karya daerah akan dihadiri oleh Ketua Karang Taruna Provinsi Sumsel. Ke-11 suara akan diperebutkan saat temu karya, yakni delapan suara dari pengurus kecamatan, satu suara Provinsi Sumsel, satu suara dari Dinas Sosial dan satu suara dari pengurus demisioner.


“Sejauh ini persiapan hampir rampung (selesai, red) dilaksanakan. Untuk itu kami minta Karang Taruna kecamatan segera menyampaikan rekomendasi siapa kandidat yang akan dipercaya duduk memimpin Karang Taruna Kota Lubuklinggau tiga tahun kedepan,” tambahnya.


Hendri menambahkan, kalau informasi didapatnya sudah ada dua kandidat siap bersaing untuk merebut posisi ketua Karang Taruna Kota Lubuklinggau. Dua kandidat tersebut, yakni Juarsyah dan Reza yang merupakan putra dari Mantan Kakandepag Kota Lubuklinggau, M Asri.


“Sudah ada dua kandidat yang kabarnya bakal bersaing, kalau saya pribadi lebih memilih melihat aspirasi teman-teman kecamatan. Jika tidak direkomendasikan kenapa harus ngotot untuk maju. Yang jelas untuk ikut bersaing sesuai tatib dibuat panitia, maka masing-masing kandidat minimal mendapat tiga dukungan dan rekomendasi tertulis dari Karang Taruna kecamatan,” jelasnya.


Tidak itu saja Hendi juga menambahkan kalau Karang Taruna berbeda dengan organisasi lain. Sebab, setiap warga Negara berusia 14 hingga 40 tahun secara otomatis menjadi anggota Karang Taruna. Sementara diorganisasi lain harus ikut proses kaderisasi terlebih dahulu.
“Keberadaan Karang Taruna untuk mengakomodir teman-teman yang tidak punya wadah dalam organisasi,” pungkasnya.(07)

0 komentar:

Posting Komentar